Teknologi semakin maju, maka tak heran juka selalu ada penelitian dan pengembangan di sektor energi terbarukan. Terwujud atau tidaknya energi terbarukan ini tergantung pada perhatian yang cukup, penelitian, pengembangan dan demonstrasi (RD & D) dan tentu saja tergantung oleh pendanaan. Beberapa organisasi penelitian federal telah berfokus mendukung energi terbarukan dalam beberapa tahun terakhir. Dua yang paling menonjol yaitu; Sandia National Laboratories dan National Renewable Energy Laboratory (NREL), yang keduanya dibiayai oleh Departemen Energi Amerika Serikat dan didukung oleh berbagai mitra perusahaan.
Beberapa energi terbarukan untuk masa depan meliputi;
Cellulosic ethanol (Etanol Selulosa) – Etanol selulosa dapat diproduksi dari beragam bahan baku, seperti pulp kayu dari pohon atau materi tanaman. Alih-alih mengambil biji-bijian dari gandum dan penggilingan yang turun untuk mendapatkan pati dan gluten, kemudian mengambil pati, produksi etanol selulosa melibatkan penggunaan seluruh tanaman.
Marine energy (Energi Laut) – Energi laut mengacu pada energi yang dibawa oleh gelombang laut, pasang surut, salinitas, dan perbedaan suhu laut. Gerakan air di lautan dunia menciptakan sebuah sumber energi kinetik, atau energi dalam gerak. Energi ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik untuk rumah listrik, transportasi dan industri. Dalam hal ini, tenaga angin lepas pantai bukanlah bentuk energi laut, karena tenaga itu berasal dari angin, walaupun turbin angin ditempatkan di atas air.
Enhanced geothermal systems (Sistem panas bumi yang disempurnakan/ ditingkatkan) – Sistem panas bumi yang disempurnakan tidak memerlukan sumber daya alam konvektif hidrotermal. Terdapat istilah teknologi EGS / HDR, seperti panas bumi hidrotermal, ini berbeda dari hidrotermal, HDR / EGS tergantung pada batas-batas ekonomi kedalaman bor. Saat ini, HDR dan EGS sedang dikembangkan dan diuji di Perancis, Australia, Jepang, Jerman, Amerika Serikat dan Swiss.
Experimental solar power (Tenaga surya ekperimental) – Adalah teknologi berikutnya untuk sumber energi dari tenaga matahari. Merupakan sistem yang menggunakan sinar matahari yang terkonsentrasi ke permukaan fotovoltaik untuk menghasilkan tenaga listrik. Konsentrator surya dari semua varietas dapat digunakan, dan ini sering dipasang pada solar tracker untuk menjaga titik fokus pada sel. Hal ini disebut sebagai Photovoltaics terkonsentrasi yang berguna meningkatkan efisiensi PV-panel surya secara drastis.
Teknologi ini sudah terdapat pada pesawat ruang angkasa yang beroperasi di tata surya, biasanya bertenaga bergantung pada penggunaan panel surya untuk memperoleh listrik dari sinar matahari. Tenaga matahari untuk pesawat di ruang angkasa menggunakan sel fotovoltaik berbasis multijunction dengan efisien tinggi.
Artificial photosynthesis (Fotosintesis buatan) – Fotosintesis buatan menggunakan teknik termasuk nanoteknologi untuk menyimpan energi elektromagnetik matahari dalam ikatan kimia dengan pemisahan air untuk menghasilkan hidrogen dan kemudian menggunakan karbon dioksida untuk membuat metanol. Para peneliti di bidang ini berusaha untuk merancang meniru molekul fotosintesis yang memanfaatkan wilayah yang lebih luas dari spektrum matahari. Penelitian dan pengembangan fotosintesis buatan ini dikabarkan gagal pada tahun 2012, pun begitu, masih memungkinkan untuk menjadi sumber energi di masa depan.
EmoticonEmoticon